INTERAKSI, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM
INTERAKSI, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok Mata kuliah : Ilmu Pendidikan Islam Dosen Pengampu : Mawi Khusni A., M.Pd. I.
Disusun oleh: Kelompok 9 1. Desti Dwi Safitri 1817402138 2. Lilis Suryaningsih 1817402151 3. Rixza Laksana Putri 1817402165
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO 2019
1
INTERAKSI, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM
A. PENDAHULUAN
Interaksi dalam bidang pendidikan yang ada di lingkungan sekolah, tidak hanya
mengajarkan tentang ilmu pengetahuan umum tetapi juga mengajarkan pendidikan
agama. Komunikasi antara orang tua, guru dan lingkungan sekitar juga berpengaruh
terhadap ajaran agama, karena agar peseta didik mengetahui adab terhadap orang yang
lebih tua. Lingkungan sekolah sangat penting dalam tercapainya ajaran pendidikan
islam itu, namun tidak hanya dilingkungan sekolah tetapi juga lingkungan sekitar
berpengaruh dalam ajaran itu, peserta didik dapat melihat perilaku sehari-hari secara
langsung apa yang mereka lihat. Disini interaksi, komunikasi antara orang tua, guru dan
lingkungan sangatlah penting demi tercapainya tujuan pendidikan islam. Dimana
lingkungan juga berpengaruh terhadap kelangsungan pendidikan islam itu tercapai. Pada
makalah ini penulis akan membahas mengenai pengertian dari interaksi, komunikasi
dan lingkungan pendidikan islam serta bagaimana proses interaksi, komunikasi dan
lingkungan pada pendidikan islam.
B. PEMBAHASAN
1. Interaksi Pendidikan Islam
Interaksi merupakan hubungan timbal balik yang terjadi antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.
Interaksi akan terjadi jika ada kontak langsung antara individu dengan individu dan terjadi juga komunikasi.1 Suatu kontak bisa dikatakan sebagai kontak primer dan
juga kontak sekunder. Dikatakan kontak primer yaitu jika seseorang melakukan
interaksi secara langsung, misalnya bertatap muk dan berjabat tangan. Sedangkan
kontak sekunder yaitu interaksi yang dilakukan melalui perantara. Misalnya, di era
modern sekarang ini komunikasi bisa dilakukan hanya lewat handphone.
1Binti Maunah, Sosiologi Pendidikan. (Yogyakarta: Kalimedia, 2016).hlm.133.
Interaksi terdiri atas 3 macam yaitu :
a) Pola Interaksi satu arah
Dalam pola interaksi satu arah ini gurulah yang lebih berperan aktif di dalam
kelas. Guru di sini lebih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga guru
lebih banyak menyampaikan mataeri dan siswa hanya mendengarkan dan
memperhatikan saja. Dengan demikian pola interaksi satu arah ini, seorang guru
berperan paling penting dan merupakan segalanya, artinya guru sangat dominan
dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga, siswa berperan pasif di dalam
pembelajaran karena hanya mendengarkan ketika guru menyampaikan.
Komunikasi satu arah itu terjadi ketika didalam kelas saat guru
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya dan arah komunikasi
tersebut dari guru kepada siswanya. Dapat disimpulkan bahwa pola interaksi satu
arah ini sebagai pola yang didominasi oleh guru selama proses pembelajaran
karena guru yang menyampaikan materi dan siswa hanya mendengarkan dan menyimaknya dengan baik.2 Akibatnya potensi siswa kurang bisa dikembangkan.
Kelebihan dari pola interaksi satu arah antara lain:
1) Lebih cepat dan efisien
2) Memberikan kepuasan tersendiri kepada komunikator karena dari pihak
komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan tanggapan atau
respons terhadap hal-hal yang disampaikan oleh komunikator.
3) Dapat membawa wibawa bagi komunikator karena komunikasi tidak dapat
mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan atau kelemahan dari
komunikator.
Kekurangan pola interaksi satu arah antara lain:
1) Tidak memberikan kepuasan kepada komunikan karena komunikan tidak
mempunyai kesempatan untuk menyampaikan tanggapannya kepada
komunikator
2 Huda Muftahul, Interkasi Pendidikan, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 34.
3
2) Memberikan kesan yang otoriter karena komunikator seolah-olah yang
memegang kendali semuanya
3) Dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidak jelasan sehingga bias
terjadi atau muncul prasangka yang tidak baik.
b) Pola Interaksi dua arah atau timbal balik (Two way traffic a communication)
Merupakan segala aktivitas yang ada di dalam pembelajaran diarahkan
kepada peserta didik. Karena disini peserta didik yang memiliki bakat
kemampuan yang perlu dikembangkan. Sehingga peran guru lebih untuk
mengarahkan dan membimbing peserta didiknya saja supaya peserta didik
tersebut bisa berperan aktif dan berfikir kreatif. Dengan demikian potensi yang
dimiliki peserta didik bisa berkembang dengan baik, dan biasanya pola interaksi
dua arah ini prestasi dari peserta didik bisa lebih baik.
Bentuk dari interaksi dua arah ini yaitu guru bisa berperan sebagai pemberi
aksi atau penerima aksi, dan sebaliknya, peserta didik pun bisa menerima aksi atau pemberi aksi karena antara keduanya terjadi sebuah dialog.3
Konsekuensinya adalah segala aktivitas proses pembelajaran diarahkan kepada
peserta didik karena peserta didik memiliki kemampuan dan potensinya namun
belum mencapai pada tingkat yang optimal. Oleh karena itu guru atau pendidik
harus mampu membina dan memberi arahan yang baik dalam proses
pembelajaran agar mencapai hasil yang optimal.
Kelebihan dari pola interaksi dua arah:
1) Adanya dialog antara komunikator dengan komunikan sehingga dapat
menimbulkan komunikasi dua arah dan feedback yang baik sehingga antara
kedua belah pihak mendapatkan kepuasaan.
2) Informasi yang diterima menjadi lebih jelas, akurat dan tepat.
3) Dapat memunculkan rasa kekeluargaan dan demokratis antara komunikator
dan komunikan
4) Menghindari kesalahpahaman antara komunikator dan komunikan.
Kekurangan pola interaksi dua arah:
1) Kurang efisien waktu karena informasi disampaikan secara lambat.
3 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 54.
2) Keputusan tidak diambil secara cepat
c) Pola interaksi banyak arah
Pola interaksi ini terjadi antara beberapa individu atau kelompok dengan cara
bertukar pikiran. Misalnya pada saat diskusi kelompok. Pada pola ini komunikasi
terjadi tidak hanya antara pendidik dengan peserta didiknya saja, tetapi peserta
didik dengan pendidik dan peserta didik dengan peserta didik juga. Pola interaksi
ini terlihat pada proses belajar mengajar yang berlangsung dengan diadakannya
latihan public speaking untuk peserta didik supaya mereka bisa menyampaikan
pikirannya dengan jelas dalam diskusi dan perdebatan masalah-masalah dalam
ajaran islam.
Kelebihan pola interaksi banyak arah:
1) Komunikasi bisa terjalin lebih luas karena menyertakan banyak pihak
2) Memiliki fungsi untuk mempertemukan tujuan yang sama dan target hasil yang
ingin dicapai
3) Dapat melatih sikap kritis terhadap suatu permasalahan
Kekurangan pola interaksi banyak arah antara lain yaitu ada kemungkinan
muncul suatu permasalahan karena terjadinya perbedaan pendapat.
2. Komunikasi Pendidikan Islam
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin cum yaitu kata depan yang
berarti dengan atau bersama dengan, dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu.
Dari kedua kata tersebut terbentuklah kata benda communion yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, dan hubungan.4 Menurut
Arni Muhammad bahwa komunikasi adalah pertukaran pesan baik verbal maupun nonverbal yang dikirimkan, diterima, dan diberi arti.5 Sedangkan komunikasi dalam
ruang lingkup pendidikan yaitu penyampaian pesan antara pendidik kepada peserta
didik, atau sebaliknya yang mempunyai tujuan.
4 Ngainun Naim, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), hlm. 17. 5 Abdul Aziz, (Komunikasi Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam), Mediakita Vol. 1 No. 2 Juli 2017, hlm. 177
5
Dari pengertian komunikasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
komunikasi yaitu proses penyampaian pesan atau bertukar pesan baik verbal maupun
nonverbal antara satu orang kepada orang lain secara disengaja atau tidak disengaja.
Komunikasi yang efektif dapat dilihat dari unsur-unsur komunikasi itu sendiri.
Unsur-unsur komunikasi antara lain:
a. Komunikator, adalah orang yang akan menyampaikan pesan. Dalam hal ini
seorang yang akan menyampaikan pesan harus mengetahui terlebih dahulu pesan
apa yang akan disampaikan. Untuk itu maka seorang komunikator harus
memperhatikan hal-hal berikut: 1) Tidak memonopoli pembicaraan, hal ini agar
si lawan bicara juga mempunyai kesempatan untuk menyampaikan pesannya dan
mengutarakan pendapatnya. 2) Mengetahui gambaran tentang sesuatu yang akan
disampaikan. 3) Dapat menyampaikan pesan secara bertahap agar tidak terjadi
distorsi makna sehingga pesan yang disampaikan dapat dimaknai secara utuh
oleh si penerima pesan. Dalam pendidikan, yang berperan sebagai komunikator
utama di kelas yaitu guru atau pendidik. Namun, ketika peserta didik sedang
berdiskusi maka yang sedang berbicara itu menjadi komunikator juga.
b. Komunikan, adalah orang yang menerima pesan, menganalisis dan mengartikan
pesan yang disampaikan oleh komunikator. Dalam pendidikan khususnya di
ruang kelas, yang berperan sebagai komunikan adalah peserta didik yang
menerima materi dari pendidik.
c. Berita atau pesan, adalah isi dari informasi yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan. Dalam proses penyampaianya dapat berupa pesan verbal
maupun tatap muka secara langsung menggunakan alat komunikasi, buku, surat,
media elektronik, dll. Sedangkan secara nonverbal menggunakan isyarat,
gerakan badan, suara maupun tatap muka.
d. Media, adalah alat yang digunakan untuk membantu menyampaikan pesan
antara komunikator kepada komunikan baik berupa media cetak maupun media
elektronik.
e. Feedback atau timbal balik, adalah respon yang ditimbulkan dari hubungan dua
arah antara komunikator dengan komunikan. Hubungan timbal balik ini
menentukan berhasil tidaknya komunikasi, dengan adanya reaksi atau timbal
balik maka komunikasi akan berjalan secara efektif.
Secara khusus ada beberapa macam komunikasi dalam dunia pendidikan di
antaranya:
a) Komunikasi Pribadi
Komunikasi pribadi merupakan proses bertukarnya informasi antara suatu
individu dengan individu lainnya. Komunikasi ini biasanya terjadi dengan tatap
muka sehingga dilakukan langsung dari penutur satu terhadap lawan bicaranya.
Sedangkan dalam lingkup sekolah komunikasi pribadi ini sangat sering terjadi
baik komunikasi antar peserta didik, antar pendidik maupun komunikasi peserta
didik dengan pendidik dan lain sebagainya.
b) Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi kelompok kecil merupakan komunikasi yang biasanya terjadi dalam
suatu kelompok kecil. Misalnya komunikasi yang terjadi dalam diskusi-diskusi
kecil atau team kecil. Dalam lingkup pendidikan biasanya kelompok kecil ini
terjadi antar kelompok guru mata pelajaran yang sama atau terjadi antar peserta
didik yang sedang belajar kelompok.
c) Komunikasi Publik
Komunikasi publik merupakan komunikasi yang cangkupannya lebih luas dari
komunikasi kelompok kecil. Komunikasi ini biasanya melibatkan beberapa
organinasi sehingga pesan atau berita itu dikomunikasikan dengan orang-orang
diluar organisasi. Komunikasi ini bisa terjadi melalui tatap muka langsung
maupun dengan media lainnya, misalnya surat elektronik, telepon seluler, dan
sebagainya. Sedangkan dalam lingkup sekolah komunikasi ini biasanya terjadi
antara lembaga dengan orangtua/wali dari peserta didik. Di mana mereka
merupakan kelompok lain yang berada diluar lingkaran lembaga sekolah
tersebut.
d) Komunikasi Horizontal atau Setara
Komunikasi jenis ini biasanya terjadi pada orang-orang yang mempunyai
kedudukan setara. Misalnya dalam sekolah komunikasi ini terjadi antara sesama
pendidik atau komunikasi yang terjadi antara sesama peserta didik.
7
e) Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal merupakan komunikasi yang biasanya dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki kedudukan sosial tidak sama. Misalnya dalam suatu
organisasi seorang anggota biasa bisa berkomunikasi dengan ketua organisasinya
Komunikasi jenis ini merupakan instruktif di mana atasan kepada bawahan. Jika
dalam lingkup sekolah maka komunikasi ini bisa terjadi antara kepala sekolah
kepada guru mata pelajaran, atau contoh lainnya adalah komunikasi seorang pendidik kepada peserta didiknya.6
3. Lingkungan Pendidikan Islam
Lingkungan adalah alam sekitar dimana kita hidup ditempat ini, yang nantinya
akan berpengaruh dalam pembentukan pribadi seseorang. Lingkungan pendidikan
islam adalah suatu lingkungan yang dibentuk untuk mengajarkan pendidikan islam
itu berlangsung. Lingkungan pendidikan islam sangat berpengaruh terhadaap proses
dan pencapaian hasil pembelajaran, karena akan mempengaruhi bagaimana baik
buruknya suatu lingkungan yang akan nantinya anak didik itu berada. Di dalam
konsep pendidikan islam, dijelaskan bahwa lingkungan yang baik itu lingkungan
yang memberi banyak kemanfaatan yang diridhai Allah SWT bukan malah memberi
kumudharatan dan kemaksiatan. Contoh lingkungan yang baik yaitu, mushola,
sekolah, majelis, dan tempat-tempat lainnya yang memberikan hal positif bagi
kehidupan kita.7
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendidikan dan
berperan penting dalam pendidikan. Lingkungan banyak memberikan pengaruh
terhadap kepribadian anak mulai dari pengaruh baik ataupun pengaruh buruk.
Pendidikan bukan hanya berbicara mengenai pengetahuan tetapi juga tentang
kepribadian, dan karakter itu lah yang sangat penting dalam dunia pendidikan.
Lingkungan yang dimaksud disini yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat, dan sekolah. Menurut Abuddin Nata (1997), lingkungan pendidikan
6 Abdul Aziz, (Komunikasi Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam), Mediakita Vol. 1 No. 2 Juli 2017, hlm. 180. 7Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), hlm .262.
islam adalah institusi atau lembaga di mana pendidikan islam itu berlangsung. Ia
menyimpulkan bahwa lingkungan pendidikan islam dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan utama dalam lembaga pendidikan yang
melahirkan kepribadian anak yang akan mempengaruhi dan menentukan karakter
anak dalam terselenggaranya pendidikan islam. Dalam hal ini peran orang tua
dan anggota keluarga lainnya juga dapat mempengaruhi dalam pengembangan
kepribadian hidup anak.
b. Sekolah
Sekolah sangat membantu keluarga dalam mendidik anak. Dimana peran guru
dan pemimpin sekolah tidak hanya dalam ilmu pengetahuan namun juga sebagai
pelaksanaan pendidikan melalui perilaku dan ketrampilan dalam mengajarkan
anak agar tahu pendidikan islam.
c. Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pribadi anak, dimana lingkungan secara terang-terangan terlihat mana lingkungan
baik dan lingkungan buruk. Anak didik secara sadar atau tidak ia dapat mencari
pengetahuan dan pengalaman sendiri dan juga menguji keimanan serta keyakinan dan keagamaan di dalam masyarakat.8
C. SIMPULAN
Interaksi merupakan hubungan timbal balik yang terjadi antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Interaksi
dalam lingkup pendidikan dibagi menjadi 3 pola yaitu pola interaksi satu arah, pola
interaksi dua arah, dan pola interaksi banyak arah. Ketiga pola interaksi tersebut biasa
digunakan dalam proses pembelajaran, dimana salah satunya ada pola interaksi yang
memposisikan pendidik menjadi pusat pembelajaran, dan lain sebagainya. Dan dari
8Ahmad Syar'i, Filsafat Pendidikan Islam, ( Jakarta : Pustaka Firdaus, 2005 ), hlm. 81-84
9
ketiga pola interaksi tersebut juga terdapat kelebihan serta kekurangannya masing-
masing. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau bertukar pesan baik
verbal maupun nonverbal antara satu orang kepada orang lain secara disengaja atau
tidak disengaja. Dalam komunikasi ada beberapa unsure antara lain komunikator
(pemberi pesan), komunikan (penerima pesan), media, pesan, dan feedback (timbal
balik). Dari beberapa unsur tersebut saling keterkaitan dan jika salah satunya tidak ada
maka proses komunikasinya dikhawatirkan tidak berjalan dengan baik.
Lingkungan pendidikan islam adalah suatu lingkungan yang dibentuk untuk
mengajarkan pendidikan islam itu berlangsung. Lingkungan pendidikan islam sangat
berpengaruh terhadaap proses dan pencapaian hasil pembelajaran, karena akan
mempengaruhi bagaimana baik buruknya suatu lingkungan yang akan nantinya anak
didik itu berada. Lingkungan pendidikan islam dibagi menjadi 3 yaitu lingkungan
keluarga, lingkungan masyarakat, dan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Abdul. 2017. Komunikasi Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam. dalam
Mediakita. Vol. 1 No. 2.
Maunah, Binti. 2016. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia.
Muftahul, Huda. 2008. Interkasi Pendidikan. Malang: UIN Malang Press.
Naim, Ngainun. 2017. Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Saebani, Beni Ahmad. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Syar'i, Ahmad. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Pustaka Firdaus.
11